Senin, 28 Januari 2019

Jual 100% Kopi Robusta Dampit Khas Malang Jawa Timur

Kopi Robusta Dampit Khas Malang

Kopi merupakan salah satu komoditi dagang dari sektor perkebunan yang menjadi penghasil devisa bagi Indonesia. Kopi memang menjadi komoditas perdagangan global dengan nilai jual yang tinggi. Bagaimana tidak, hal tersebut dikarenakan kopi yang memiliki berbagai jenis dan varietas merupakan minuman yang cukup popular dan digemari di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam jenis kopi yang mampu bersaing dengan kopi dari negara lain. Kopi asal Indonesia memiliki kekhasan pada aroma dan juga citarasa yang tiap daerahnya berbeda. Keragaman citarasa dan kekhasan kopi yang dimiliki Indonesia menjadi salah satu daya tarik bagi pecinta kopi sehingga kopi asal Indonesia sangat di laku keras di pasar Internasional.


Berdasarkan International Coffe Organization, Indonesia menempati urutan ke 4 sebagai negara produsen kopi terbesar di dunia, dengan hasil produksi per tahunnya mencapai 622 ribu metrikk ton. Angka produksi tersebut disumbang dari jenis kopi dari Indonesia yang berhasil di ekspor, jenis kopi-kopi tersebut diantaranya kopi Aveh gayo, kopi Sumatera Mandheling, Kopi Wamena, Kopi Kintamani, Flores Bajwa, java Preanger, kopi Idjen raung, Kopi Robusta Dampit Malang.
Kopi Robusta Dampit Asal Malang

Kopi dampit Malang merupakan kopi berjenis robusta. Dimana kopi yang dikenal dengan Coffe canephora ini memiliki karakteristik jenis pohon yang ketinggiannya bisa mencapai 12 meter. Dibandingkan kopi jenis arabika, kopi robusta memang lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit. Disisi lain kopi robusta ini pemeliharaannya terbilang mudah. Apalagi dengan hasil panen yang lebih banyak, tentunya menjadi kelebihan tersendiri bagi kopi robusta. Kopi jenis robusta ini masuk ke Indonesia begitu pula di malang ketika usaha Belanda menanam kopi arabika mengalami kegagalan akibat penyakit Karat daun.


Kopi Robusta Dampit tentunya sudah sangat populer di lidah pecinta kopi. Salah satu kopi robusta unggulan dari Indonesia ini memang di budidayakan di Malang. Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi. Disekelilingnya terdapat beberapa gunung, sebut saja gunung Semeru, gunung Bromo, Gunung Kawi, dan Gunung Arjuno, sehingga suhu rata-rata 20 hingga 26 derajat celcius. Dengan kondisi geografis seperti itu tentunya menjadikan Kabupaten Malang merupakan wilayah yang cocok di jadikan perkebunan kopi. Wilayah yang dimaksud tersebut di kabupaten Malang adalah kecamatan Dampit. Untuk mencapai kecamatan Dampit dapat ditempuh dengan perjalanan ke tenggara sekitar 36 km dari kota Malang. Perkebunan Kopi Robusta Dampit ini terletak di kaki Gunung Semeru yang termasuk sebagai kawasan dataran tinggi Tengger. Dengan ketinggian 900 meter dpl merupakan salah satu syarat penanaman kopi yang unggulan.


Perkebunan Kopi Robusta Dampit di Malang memiliki luas lahan mencapai 17.849 hektar yang terdiri dari 4 lokasi perkebunan yaitu di Ampelgading, Dampit, Tirtoyudo, dan Sumbermanjing. Di kawasan perkebunan kopi tersebut memang dikembangkan 2 jenis kopi yang paling banyak di minati. Yang pertama adalah jenis kopi arabika dengan luas perkebunan mencapai 1.028 hektar dan untuk perkebunan Kopi Robusta Dampit mencapai 17.849 hektar. Lahan yang saat ini masih terus berproduksi biji kopi terbaik merupakan lahan kopi yang telah ada dari zaman penjajahan Belanda.
Cara pengolahan dan citarasa Kopi Robusta Dampit

Untuk mendapatkan citarasa dan aroma Kopi Robusta Dampit yang maksimal tentunya diperlukan proses panen dan pasca panen yang tepat. Dimana untuk Kopi Robusta Dampit ini diproses dengan merode kering atau disebut juga sebagai dry process. Proses ini dilakukan ketika buah kopi yang merah telah dipetik dan terkumpul. Selanjutnya buah kopi tersebut di sebar dan disebur pada lantai ataupun dengan alas di bawah sinar matahari. Hal tersebut dilakukan untuk mengerikan juice yang ada di dalam buah kopi. Proses pengeringan tersebut membutuhkan waktu yang berbeda tergantung jenis kopi dan tingkat air yang dimilikinya.setelah tahap penjemuran, dilakukan proses pemecahan kulit tanduk kopi dengan xara ditumbuk. Selain menggunakan cara manual bisa memanfaatkan mesin tumbuk atau yang disebut Hulling machine. Setelah tahap itu akan didapatkan kopi hijau atau green bean yang siap dijual atau disangrai terlebih dahulu.

Semua tahap budidaya dan pengolahan Kopi Robusta Dampit ini menggunakan proses yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga menghasilkan kualitas kopi Kopi Robusta Dampit yang memenuhi standar sepciality kopi dan kopi yang di ekspor. Pemilihan kopi yang telah merah gelap menjadikan Kopi Robusta Dampit memiliki citarasa yang khas. Aroma Kopi Robusta Dampit tersebut bisa langsung tercium walaupun masih dalam tahap disangrai. Tidak hanya itu pada saat proses penggilingan pun aroma yang kuat dan memiliki ciri khas tersendiri langsung tercium. Aroma yang dimiliki Kopi Robusta Dampit ini adalah aroma karamel yang lembut. Saat diseduh, kekentalan Kopi Robusta Dampit ini terbilang pas dan sedang dengan tingkat acidity yang cukup rendah. Disisi lain sensasi gurih juga akan terasa di lidah saat diminum. Disisi lain terdapat pendapat yang mengatakan kopi Robusta Dampit yang berkelas ini memiliki karakter yang kiat, woody, dan tidak memiliki cacar rasa. Sedangkan Robusta Dampit ini juga memiliki profil yang di cirikan sebagai bodi biji kopi yang tebal,dengan aroma kacang, coklat, karamel dan long after taste.


Prestasi Kopi Robusta Dampit
Dengan memiliki aroma dan citarasa yang unggulan serta memiliki kekhasan tersendiri, tentunya menjadikan Kopi Robusta Dampit ini memiliki sejumlah prestasi yang penghargaan. Salah satunya adalah pada acara Malang Coffe festival dimana Kopi Robusta Dampit ini diakui oleh Maestro Kopi Indonesia yang memiliki kenikmatan tersendiri. Tidak hanya itu terdapat pengakuan dunia dari Asosiasi kopi Dunia yang memiliki kantor pusat di Bonn Jerman, atas kopi Indonesia yang ditunjukkan dengan sertifikat 4C (Common Code for the Coffe Community). Dengan diakuinya Kopi Robusta Dampit sebagai kopi yang berpotensial tinggi untuk laku keras, pihak kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang berencana untuk memperluas lahan perkebunan kopi di kabupaten malang hingga mencapai 27 hektar. Dengan perluasan lahan perkebunan Kopi Robusta Dampit tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan jumlah produktivitas kopi asal Dampit Malang.

Pemasaran Kopi Robusta Dampit
Kopi Robusta Dampit merupakan kopi yang bermutu serta diakui dunia, dengan demikian tidak heran jika Kopi Robusta Dampit tidak hanya di jual di pasar lokal saja. Melainkan dijual pada PT Asal Jaya sebuah eksportir yang menjual kopi di pasar internasional. Setiap tahunnya produksi Kopi Robusta Dampit mencapai 55.000 ton yang siap di jual di beberapa negara di Eropa dan Asia. Selain itu Kopi Robusta Dampit juga banyak di minati oleh cafe atau kedai kopi Modern di tanah air di beberapa kota besar di Indonesia, sebut saja di Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Makasar dan masih banyak lagi. Mengingat saat ini kebiasaan kopi dengan gaya kelas modern memang banyak diminati berbagai kalangan.

 (http://www.lintaskopi.com/kopi-robusta-dampit-khas-malang/)


Pemesanan, order, harga, stock , jenis dll Numani Dampit Coffee :
 

Perbedaan Antara Light, Medium dan Dark Roast Pada Kopi

PERBEDAAN ANTARA LIGHT, MEDIUM DAN DARK ROAST PADA KOPI

Sederhananya, beda level roasting maka akan membuat kopi menjadi berbeda rasa pula.


MENGETAHUI macam-macam tingkatan roasting pada kopi sama pentingnya dengan mengetahui single origin apa yang akan kamu beli untuk diseduh nantinya. Tingkatan roasting, cara seduh dan single origin termasuk 3 faktor penting yang akan menentukan seperti apa karakteristik kopi yang akan keluar ketika diseduh. Sebelumnya kami sudah pernah membahas tentang apa yang terjadi ketika proses roasting berlangsung, di sini. Dari proses itu jugalah akan ditentukan berikutnya apakah kopinya akan menjadi light, medium, atau dark. Simak macam-macam bedanya berikut ini.
level-roasting
Berbagai tingkatan roasting pada kopi mulai dari green bean sampai “super gosong”. Lol.

Light roast                                                                              
Untuk mereka yang menyukai kopi dengan tekstur mirip seperti teh dan karakteristik lembut, light roast adalah tingkat sangrai yang cocok. Kamu bisa memeriksa biji kopi yang dibeli untuk mengetahui tingkatannya. Biji kopi yang disangrai secara light umumnya bukan hanya akan terlihat seperti “versi paling muda” dari warna coklat kopi, tapi juga tidak ada kilau minyak yang terlalu kelihatan di permukaan biji kopi.
Semakin lama biji kopi disangrai, maka akan semakin banyak juga minyak yang akan muncul di permukaan biji kopi. Karena biji kopi ‘light roasted’ cenderung disangrai dalam waktu yang tidak lama –dan kadang dalam temperatur rendah, minyak kopi pun belum sempat muncul ke permukaan biji kopinya.

Medium roast
Teksturnya sedikit mirip teh dan setingkat lebih “tanned” dari light roast. Hampir sama seperti light roast, jika melihat biji kopi yang disangrai dalam level ini, maka kita pun tidak akan menemukan minyak kopi yang terlalu kentara pada bijinya. Namun jika kamu mencoba dua kopi seduhan ala manual brew yang masing-masing disangrai dengan light dan medium, maka kamu akan merasakan perbedaannya.
Kopi yang disangrai dalam level medium cenderung memiliki rasa yang lebih intens dibandingkan dengan light, tapi kadarnya tetap tidak sekuat dark roast. Karena ia mampu menghadirkan rasa dan komposisi yang pas, tidak heran kalau level roasting ini pun cukup popular di banyak roaster.   

Medium-dark roast
Selanjutnya dalam spektrum rasa kopi adalah level medium-dark. Ini adalah tingkatan yang akan menghadirkan body lebih heavy dan lebih intens pada kopi. Biji yang disangrai dalam level ini cenderung sudah memiliki tampilan kemilau minyak pada permukaan biji kopi. Ketika diseduh pun rasanya sudah lebih membentuk karakter pahit-manis yang nikmat.

Dark roast and beyond
Kopi-kopi dark roast (dan level di atasnya semacam Italian, Vienna atau French roast), umumnya dilakukan jika kopi tersebut akan ditambahkan lagi dengan campuran susu, gula dan sebagainya menjadi entah cappuccino, latte, flat white dan sebagainya. Jarang sekali kopi seduh manual, alias manual brew, yang menggunakan level sangrai ini. Kopi dark roast pada dasarnya hampir tidak lagi menyimpan karakter apapun selain rasa gosong dan pahit yang hangus. Sekiranya pun ada karakter asli tersisa, itu pun sudah sangat sedikit sekali. Keunggulan kopi dark roasted ini, menurut saya, terlerak pada aromanya yang wangi dan harum begitu diseduh dengan air panas.
Untuk mengenali biji kopi dark roast kita bisa melihat dari biji kopinya. Biasanya kopi yang disangrai dalam level ini terlihat sangat mengkilap karena oil atau minyak (kopi) yang dikandungnya dikeluarkan cukup banyak akibar proses sangrai yang lama. Oh, satu lagi keunggulan kopi level dark roast ini menurut saya adalah.. cantik difoto, untuk Instagram. Lol.

tabel tentang kopi
Mengetahui jenis-jenis tipe roasting ini, sekali lagi, sangat penting untuk membantu penggemar kopi memilih apa yang mereka sukai dan apa yang akan mereka beli. Tapi yang perlu diingat adalah standar “tingkatan jenis roasting” di berbagai roaster itu berbeda-beda pula. Misalnya, kopi light roast di Roaster A mungkin dikategorikan sebagai light roast, tapi jika dibandingkan dengan light roast di Roaster B bisa saja tekstur dan karakteristiknya sedikit lebih dark. Dan seterusnya.


https://majalah.ottencoffee.co.id/perbedaan-antara-light-medium-dan-dark-roast-pada-kopi/

Minggu, 27 Januari 2019

Sejarah dan Jenis Kopi Dunia dan Indonesia

Sejarah dan Jenis Kopi Dunia & Indonesia

Sejarah dan Jenis Kopi Dunia & Indonesia
Sejarah kopi konon bermula pada abad ke-9 di Ethiopia. Namun, budidaya dan perdagangan kopi baru mulai populer pada abad ke-15 oleh pedagang Arab di Yaman. Kopi mencapai Eropa pada abad ke-17 namun tidak dapat tumbuh baik di sana. Bangsa-bangsa Eropa lantas menggunakan daerah jajahannya untuk membudidayakan tanaman kopi. Indonesia, yang diduduki Belanda, memiliki andil yang besar dalam sejarah dan persebaran jenis kopi di dunia.
Untuk ulasan lebih lanjut, mari simak artikel sejarah kopi dunia & Indonesia berikut. Semoga dapat menambah wawasan Anda mengenai minuman primadona dunia ini.

Asal Usul Kopi

Sejarah kopi sangat erat kaitannya dengan peradaban kaum muslim era kekhalifahan. Peradaban muslim punya pengaruh yang besar bagi perkembangan peradaban dunia, baik dalam hal sains, teknologi, budaya, seni, sastra, hingga kuliner. Budaya minum kopi adalah salah satunya.

1. Budaya Minum Kopi Orang Muslim


Sejarah Kopi - Orang Timur Tengah
Sumber: Wikimedia Commons
Konon, tanaman kopi pertama kali ditemukan di daratan Afrika, tepatnya di daerah yang merupakan bagian dari negara Ethiopia, yaitu Abyssinia. Masyarakat Ethiopia mulai mengkonsumsinya sejak abad ke-9. Pada saat itu kopi belum dikenal luas di dunia.
Biji kopi menjadi komersial setelah dibawa oleh para pedagang Arab ke Yaman pada pertengahan abad ke-15. Kopi dipopulerkan menjadi minuman oleh orang-orang muslim. Istilah kopi juga lahir dari bahasa Arab, qahwah yang berarti kekuatan.
Berkat peradabannya yang lebih maju dari Afrika, Arab membudidayakan kopi sendiri dan mengekspornya ke penjuru dunia. Orang-orang muslim mulai menyebarluaskan kopi melalui Pelabuhan Mocha, Yaman.
Berdasarkan literatur sejarah kopi, minuman ini sempat menjadi komoditas utama di dunia Islam. Minuman kopi sangat populer di kalangan peziarah kota Mekah meskipun beberapa kali dinyatakan sebagai minuman terlarang. Para peziarah meminumnya untuk mengusir kantuk dan tetap terjaga saat beribadah malam.


2. Era Kekhalifahan dan Penyebaran Kopi ke Eropa

Pada masa kekhalifahan Turki Utsmani di abad ke-15, kopi menjadi sajian utama di setiap perayaan. Melalui Turki inilah, minuman pahit berwarna hitam kecokelatan ini mulai dikenal dan disukai oleh orang-orang Eropa.
Perbedaan budaya dan bahasa membuat bangsa Turki menyebut qahwah menjadi kahveh. Mulai dari sinilah kemudian orang-orang Belanda mengenal dan menyebutnya koffie.
Orang-orang Kristen Eropa mengadopsi kebiasaan minum kopi karena erat kaitannya dengan kemegahan dan kekayaan orang-orang Turki Ustmani. Pada saat itu, kopi arabika merupakan primadona bahkan menjadi minuman kelas menengah di Inggris pada tahun 1600-an.
Kopi lantas menjadi komoditas penting di dunia. Orang-orang Eropa mencoba membudidayakannya sendiri. Namun, seringkali upaya tersebut gagal karena tanaman kopi tidak bisa tumbuh baik di sana.
Oleh karena tidak bisa tumbuh baik di negerinya, beberapa negara di Eropa membawa tanaman ini ke daerah lain. Biasanya mereka memanfaatkan negara koloni atau jajahannya.

Legenda tentang Asal Usul Minuman Kopi

Ada dua kisah legendaris tentang sejarah kopi. Legenda tersebut berkisah tentang Khaldi yang bertemu dengan kambing-kambing, dan Omar yang bekerja sebagai tabib. Dua mitos ini menceritakan awal manusia mulai mengonsumsi kopi.
Kedua kisah tersebut sangat terkenal dan mendunia. Siapa saja yang mencoba untuk menelusuri sejarah kopi akan bertemu dengan dua mitos ini.

1. Khaldi dan Kambing yang Menari


Sejarah Kopi - Khaldi dan Kambing
Sumber: earthstoriez
Cerita ini merupakan mitos yang lahir di Ethiopia. Seiring dengan persebaran kopi di dunia, kisah ini pun tersebar secara lisan hingga melegenda.
Konon, hiduplah seorang lelaki penggembala kambing bernama Khaldi pada kisaran tahun 850. Suatu hari, kambing-kambingnya melompat-lompat kegirangan seperti sedang menari. Usut punya usut, ia mendapati kambingnya telah memakan buah beri merah dari pohon yang asing.
Penasaran dengan yang dialami kambingnya, Khaldi mencoba buah tersebut. Setelah memakannya, ia menjadi bersemangat seperti kambing-kambingnya itu.
Khaldi menceritakan apa yang dialaminya kepada petapa atau biarawan. Si biarawan kemudian tertarik untuk mencoba buah ajaib itu. Ia pun bisa menjadi lebih kuat dan terjaga sepanjang malam tanpa mengantuk untuk berdoa.
Oleh karena buah tersebut terasa sangat pahit, maka biarawan itu mulai mengolahnya. Ia mencoba memanggang dan menyeduh buah tersebut. Sejak itulah kopi mulai dikenal sebagai minuman yang dapat menambah tenaga dan mengusir rasa kantuk.
Baca juga: 10 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia

2. Omar Si Tabib Sufi


Sejarah Kopi - Omar si Tabib Sufi
Sumber: earthstoriez
Pada suatu hari, hidup seorang tabib penganut sufi di kota Mocha, Yaman. Ia bernama Ali bin Omar al Shadili dan biasa disapa Omar.
Omar dikenal sebagai tabib yang memadukan tindakan medis dengan doa. Hampir segala penyakit bisa ia sembuhkan dengan cara itu. Ia pun menjadi tabib terkenal dan terpercaya di kota Mocha.
Kepopuleran Omar tersebut tidak disukai oleh penguasa lokal. Segala upaya dilakukan untuk menjatuhkan Omar, seperti menggosipkannya telah bersekutu dengan setan untuk menyembuhkan pasiennya. Akhirnya masyarakat mengusir Omar dari Mocha.
Omar pergi menjauh dan tinggal di dalam gua di luar kota Mocha. Pada saat ia mulai kelaparan, ia menemukan semak yang penuh dengan buah beri berwarna merah.
Omar berpikir bahwa buah tersebut merupakan tanda Tuhan hendak menyelamatkannya. Ia pun memakan buah itu untuk mengusir rasa laparnya. Oleh karena rasa beri merah itu pahit, segala cara dilakukannya untuk mengolah buah itu hingga ke bijinya.
Usaha Omar tidak membuahkan hasil karena ia tetap tak bisa menikmati buah itu. Ia pun hanya meminum cairan dari biji buah itu untuk memuaskan rasa hausnya. Tidak disangka, cairan yang ia minum mampu menyegarkan tubuhnya.
Singkat cerita, banyak pasien datang ke gua dan meminta Omar untuk kembali menyembuhkan penyakit orang-orang. Omar pun mulai menggunakan air seduhan dari biji buah beri itu sebagai obat mujarab. Air itu pun terkenal dan disebut dengan nama Mocha.

Jenis-Jenis Tanaman Kopi

Jenis Kopi - Tanaman Kopi
Terdapat lebih dari 100 spesies, atau jenis kopi yang dikenal. Namun kebanyakan rasanya tidak enak atau memiliki hasil panen yang kecil.
Hanya ada tiga jenis kopi yang menjadi komoditas populer di dunia yaitu Arabika (Coffea arabica), Robusta (Coffea canephora var. robusta), dan Liberika (Coffea liberica). Berikut adalah ulasan mengenai ketiga jenis kopi tersebut.
Baca juga: Mengenal Varietas Kopi yang Populer di Dunia

1. Arabika

Coffea arabica atau yang biasa dikenal dengan arabika adalah kopi pertama yang ditemukan di Ethiopia dan oleh bangsa Arab disebarkan ke penjuru dunia. Nama arabika kemudian digunakan karena peran bangsa Arab dalam menyebarkan biji kopi tersebut. Arabika juga merupakan jenis kopi pertama yang dibawa ke Indonesia oleh Belanda.
Tanaman arabika dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut. Pada dataran yang lebih rendah, tanaman ini sebenarnya masih bisa tumbuh. Namun, pertumbuhannya tidak akan optimal dan sangat mudah terserang hama.
Biji arabika mengandung kafein yang rendah sehingga rasa dan aromanya lebih menonjol. Ciri khas kopi arabika adalah rasanya yang asam dan warna seduhan yang tidak terlalu kental.
Jenis kopi arabika adalah yang paling diminati karena bisa menghasilkan beberapa varietas dengan aroma yang unik dan berbeda-beda. Bahkan, tanaman arabika yang sama dapat menghasilkan varietas kopi yang baru jika ditanam di daerah yang berbeda. Di Indonesia sendiri, kita bisa menemukan dan menikmati berbagai varietas arabika, mulai dari Aceh hingga Papua.
Oleh karena jenis dan rasanya yang beraneka ragam, arabika lebih banyak diminati daripada kopi robusta. Harganya pun lebih mahal karena perawatan tanaman arabika lebih sulit dibanding robusta. Sekitar 70% dari produksi kopi di dunia adalah jenis arabika.

2. Robusta

Tanaman kopi robusta ini bernama latin Coffea canephora var. robusta dan dipercaya pertama kali ditemukan di Kongo. Jenis ini sebetulnya merupakan subspesies atau varietas dari Coffea canephora. 
Setidaknya ada dua varietas utama Coffea canephora, yaitu robusta dan nganda. Namun, di antara keduanya, robustalah yang lebih populer sehingga namanya sering digunakan untuk menyebut canephora.
Nama robusta diambil dari kata robust yang berarti kuat. Sayangnya, meski tanaman ini lebih kuat dan tahan terhadap gangguan hama dibanding arabika, kualitas buahnya lebih rendah.
Indonesia termasuk penghasil kopi robusta terbesar setelah Vietnam dan Brazil dalam perdagangan global. Lebih dari 80% perkebunan di Indonesia ditanami robusta.
Konon, dahulu robusta didatangkan ke Indonesia oleh Belanda untuk menggantikan produksi jenis kopi arabika karena perawatannya lebih gampang. Oleh karena inilah, tanaman kopi robusta lebih banyak ditemui di Indonesia daripada arabika. Kopi robusta ini pernah mengantarkan Indonesia menjadi ladang pengekspor kopi terbesar di dunia.
Tanaman kopi robusta dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900 atau idealnya 400-800 meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata yang dibutuhkan untuk tumbuh adalah sekitar 24-30 °C dengan curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun.
Robusta memiliki rasa yang kuat, kasar, dan cenderung lebih pahit dibandingkan dengan arabika. Oleh karena itu, sangat cocok digunakan pada minuman kopi yang menggunakan campuran susu seperti latte, cappuccino, mochacino, dan olahan kopi susu lainnya. Selain itu, robusta juga banyak digunakan sebagai bahan baku kopi instan.
Biji kopi robusta memiliki harga yang lebih murah dari arabika. Hal ini disebabkan oleh perawatannya yang mudah dan sangat tahan dengan berbagai penyakit tumbuhan. Kopi robusta memenuhi sekitar 28% dari produksi kopi di dunia.

3. Liberika

Coffea liberica atau kopi liberika pertama ditemukan di negara Liberia. Banyak orang beranggapan bahwa tanaman ini berasal dari daerah tersebut. Padahal liberika juga ditemukan tumbuh liar di daerah Afrika lainnya.
Pohon liberika bisa mencapai tinggi 18 meter. Ukuran buahnya lebih besar dibanding arabika dan robusta. Meski buahnya besar, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basahnya.
Penyusutan bobot ketika dipanen ini tentu kurang disukai oleh para petani. Ongkos panen menjadi lebih mahal. Hal ini membuat petani enggan mengembangkan kopi liberika sehingga produksi dan persebarannya tidak seramai arabika dan robusta.
Meskipun masih dibudidayakan di beberapa daerah, tingkat produksi liberika adalah yang paling rendah dari jenis lainnya. Produksi liberika kiranya hanya sekitar 1-2% dari produksi kopi dunia.

Excelsa

Ada satu varian kopi liberika populer yang pada mulanya dianggap sebagai satu spesies sendiri, yaitu excelsa. Seorang botanis asal Prancis, Jean Paul Antoine Lebrun mengklasifikasikan excelsa sebagai salah satu varietas dari liberika. Pada 2006, excelsa diakui dan diresmikan dengan nama ilmiah Coffea liberica var. dewerei.
Baca juga: Perbedaan Mendasar antara Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Sejarah Kopi di Indonesia

Sejarah dan Jenis Kopi - Kopi Indonesia
Banyak orang menyangka kopi adalah komoditi asli Indonesia, padahal kopi bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman kopi berasal dari Ethiopia yang kemudian disebarkan oleh orang-orang Arab hingga menembus pasar Eropa dan Asia. Kopi masuk ke Indonesia pada saat masa kolonial Belanda yang menjajah dan melancarkan Sistem Tanam Paksa.

1. Masuknya Belanda ke Indonesia

Sejarah kopi di Indonesia bermula pada tahun 1696. Pada saat itu, Belanda atas nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mendarat di Jawa membawa kopi dari Malabar, India. Kopi yang pertama kali dibawa itu merupakan jenis arabika.
Belanda berusaha membudidayakan tanaman kopi tersebut di Batavia, tapi gagal karena gempa dan banjir. Mereka tidak menyerah dan mendatangkan kembali bibit-bibit baru. Perkembangan budidaya yang cepat membuat Belanda membuka ladang-ladang baru di Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau-pulau lainnya di Hindia Belanda yang saat ini dikenal sebagai Indonesia.
Pada tahun 1700-an, kopi menjadi komoditas andalan VOC. Penjualan biji kopi dari Hindia Belanda (Indonesia) meledak hingga melebihi ekspor dari Mocha, Yaman ke beberapa negara di Eropa. Belanda pun memonopoli pasar kopi dunia pada waktu itu.
Pada saat itu, salah satu pusat produksi kopi dunia ada di Pulau Jawa. Secangkir kopi kemudian lebih populer disebut dengan cup of Java atau secangkir Jawa.

2. Robusta Menggantikan Arabika sebagai Komoditas Utama


Sejarah Kopi - Sejarah Kopi di Indonesia
Sumber: Wikimedia Commons
Tahun 1876, hama Karat Daun menyerang hampir seluruh perkebunan kopi di Indonesia. Belanda kemudian mendatangkan jenis kopi lain, yaitu liberika. Namun, nasibnya sama, habis diserang karat daun.
Serangan hama tidak membuat Belanda kehilangan akal. Pada tahun 1900, mereka mendatangkan jenis kopi robusta yang lebih mudah perawatannya serta lebih tahan terhadap hama. Produksinya yang sangat tinggi membuat Indonesia sempat menjadi ladang pengekspor terbesar di dunia.

3. Kebangkitan Perkebunan Kopi Indonesia

Pascakemerdekaan, setelah pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, laju perkebunan kopi pun sedikit terhambat. Namun, berkat kegigihan para petani dan nasionalisasi perkebunan eks pemerintahan Hindia Belanda, akhirnya perkebunan kopi lambat laun mulai bangkit dan berkembang.
Setidaknya ada satu novel karya Douwes Dekker berjudul Max Havelaar yang membantu mengubah opini masyarakat tentang Sistem Tanam Paksa. Novel tersebut berkisah tentang seorang pedagang kopi dan sekaligus kritik terhadap kesewenang-wenangan pemerintahan Hindia Belanda terhadap rakyat. Oleh karena peran novel itu, maka ada salah satu produk coffee blend dari Indonesia yang menggunakan kata Havelaar sebagai nama produknya.
Tahun 2000-an, kopi Indonesia kembali melejit. Indonesia masuk dalam negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Keanekaragaman cita rasa kopi yang tumbuh di berbagai daerah di Indonesia diakui oleh mancanegara.

Perkembangan Budaya Minum Kopi

Sejarah dan Jenis Kopi - Minuman Kopi
Seiring berkembangnya zaman, budaya minum kopi pun berkembang. Setidaknya ada tiga gelombang yang menunjukkan jenis-jenis minuman kopi yang populer di dunia.
Pada sebuah artikel di Wrecking Ball Coffee Roasters tahun 2002, Trish Rothgeb mendefinisikan ada tiga pergerakan dalam dunia kopi. Ia menyebutnya dengan istilah gelombang atau waves.

1. Gelombang Pertama

Gelombang pertama dikenal dengan sebutan First Wave Coffee. Berawal di tahun 1800-an di mana kopi disiapkan untuk harga yang terjangkau dan mudah disajikan. Era ini memusatkan pada inovasi kemasan dan kepraktisan penyajian, yaitu kopi instan.
Kopi instan sangat mudah diterima masyarakat karena tak memerlukan alat yang ribet. Bahkan digunakan pula oleh para tentara pada Perang Dunia Pertama tahun 1917 sebagai minuman sehari-hari.

2. Gelombang Kedua

Munculnya gelombang kedua atau dikenal dengan Second Wave Coffee ini dikarenakan kopi instan dianggap buruk. Para peminum kopi menginginkan kopi yang nikmat serta pengetahuan tentang apa yang mereka minum itu. Boleh dibilang, gelombang ini merupakan kritik terhadap kopi instan pada gelombang pertama.
Era ini bermula tahun 1960-an dan kemudian mulai dikenal istilah-istilah dan sajian-sajian minuman kopi yang baru. Hal ini seiring dengan mulai bermunculan coffee shop yang menawarkan minuman kopi dengan gaya baru, yaitu espresso, latte, cappucino, frapucino, dan lain-lain. Orang-orang yang semula menikmati kopi secara instan di rumah maupun di kantor mulai berpindah ke coffee shop.
Di coffee shop, orang-orang tak hanya datang untuk menikmati kopinya saja. Melainkan juga untuk mengobrol bersama teman terdekat atau membahas masalah pekerjaan.

3. Gelombang Ketiga

Istilah Third Wave Coffee muncul pada awal tahun 2000-an. Kemunculannya bersamaan dengan munculnya istilah First Wave dan Second Wave dalam pemetaan budaya minum kopi masyarakat dunia.
Gelombang ketiga atau Third Wave Coffee ini ditandai dengan mulai tertariknya para peminum kopi terhadap perjalanan kopi sejak dipanen hingga tersaji menjadi sebuah minuman. Orang-orang mulai merasa bahwa secangkir kopi memiliki cultural experience yang panjang dan sarat makna. Perjalanan tersebut meliputi di mana asalnya ditanam, proses pengolahan biji, serta cara penyajiannya menjadi sebuah minuman.
Pada fase ini, muncul istilah origin, di mana digunakan sebagai identitas daerah atau kebun tempat jenis kopi tersebut tumbuh. Hal ini dilakukan agar kopi-kopi bisa lebih dikenali secara spesifik karena satu varietas kopi bisa melahirkan varietas dan cita rasa yang berbeda jika ditanam di daerah yang berbeda. Kualitas dan rasa kopi benar-benar diperhatikan secara dalam dan lebih mendetil.
Indonesia sendiri memiliki beberapa daerah penghasil kopi yang terkenal dan mendunia. Di antaranya ada Gayo dan Mandailing di Sumatra, Preanger di Jawa, Kintamani di Bali, bahkan hingga Flores dan Papua. Daerah-daerah tersebut memiliki jenis-jenis kopi dengan cita rasa yang unik dan berbeda.


Bukan Sekadar Minuman, Melainkan Kisah Peminumnya

Hampir di semua tempat, orang-orang menghadirkan kopi sebagai pelengkap beraktivitas. Mulai dari bangun pagi, di tengah-tengah pekerjaan, hingga pada saat bercakap hangat dengan kawan atau kolega. Bisa di rumah, di kantor, maupun gang-gang sempit di sudut kota.
Minuman legendaris ini bukan sekadar sebagai penghilang rasa dahaga saja, melainkan berisi kisah para peminumnya. Setiap orang memberikan makna tersendiri pada kopi yang ada di cangkirnya. Demikian pula cara menikmatinya yang tentu berbeda-beda.
Mungkin orang zaman dahulu tak menyangka tanaman misterius ini bisa menjelma jadi minuman yang populer sejagat raya. Oleh karenanya, sangat baik bagi kita untuk mengetahui sejarah kopi untuk lebih mengenal dan memahami minuman hitam pahit ini. Toh mempelajari sejarah sama saja dengan menghargai kopi itu sendiri.
Selain artikel sejarah dan jenis kopi ini, Anda juga bisa kunjungi artikel-artikel Kopipedia lainnya. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah memaknai filosofi-filosofi yang terkandung di dalam minuman legendaris ini.

https://www.sasamecoffee.com/kopipedia/sejarah-dan-jenis-kopi/

Manfaat Kopi Hitam & Hijau Bagi Kesehatan dan Kecantikan


Manfaat Kopi Hitam & Hijau Bagi Kesehatan dan Kecantikan

Ada banyak sekali manfaat kopi, baik diminum sebagai kopi hitam untuk kesehatan maupun hijau untuk kecantikan. Berikut adalah efek minum kopi bagi kesehatan:
  1. Meningkatkan fungsi otak dan memperbaiki mood.
  2. Menstimuli fungsi saraf dan menambah energi.
  3. Meredakan sakit kepala.
  4. Pencegahan penyakit parkinson dan alzheimer.
  5. Mengurangi resiko diabetes tipe II.
Tidak hanya untuk kesehatan, kopi memiliki fungsi untuk kecantikan, diantaranya:
  1. Mengencangkan kulit dan menghilangkan mata panda.
  2. Menjaga kesuburan rambut.
  3. Mengangkat sel kulit mati.
  4. Suplemen diet.
Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia karena cita rasa dan aromanya. Manfaat kopi bagi kesehatan sangat banyak, baik kopi hitam ataupun kopi hijau yang belakangan ini populer. Di beberapa daerah di Indonesia, mengkonsumsi kopi bagi kesehatan bahkan menjadi kebiasaan dan budaya.
Tahukah Anda bahwa ternyata ada banyak manfaat kopi hitam bagi kesehatan dan kecantikan? Sementara kopi hijau berpotensi membantu diet untuk menurunkan berat badan Anda

Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia karena cita rasa dan aromanya. Manfaat kopi bagi kesehatan sangat banyak, baik kopi hitam ataupun kopi hijau yang belakangan ini populer. Di beberapa daerah di Indonesia, mengkonsumsi kopi bagi kesehatan bahkan menjadi kebiasaan dan budaya.

Tahukah Anda bahwa ternyata ada banyak manfaat kopi hitam bagi kesehatan dan kecantikan? Sementara kopi hijau berpotensi membantu diet untuk menurunkan berat badan Anda.

Kandungan Zat dalam Kopi

Secara umum, kopi hitam memiliki efek yang membuat kita tidak mengantuk, karena itu banyak orang mengonsumsi minuman ini saat begadang atau pagi hari. Ternyata selain bisa mengusir kantuk, banyak sekali manfaat kopi bagi kesehatan dan kecantikan tubuh kita. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita kenali dulu apa saja yang terkandung didalamnya.
Berbicara mengenai kopi, ada lebih dari 100 spesies tanaman kopi yang dikenal. Namun kebanyakan tidak enak rasanya atau memiliki hasil panen yang kecil.
Hanya ada 2 spesies yang sering diproduksi dan dikonsumsi masyarakat dunia yaitu robusta dan arabika. Kedua spesies ini memiliki perbedaan pada jenis tanaman dan kondisi tanam. Kopi arabika memiliki bentuk biji yang lebih lonjong dan ukuran yang lebih besar dari robusta. Meski jenis zat yang terkandung sama, kadar kandungan zat di dalam arabika dan robusta berbeda.

1. Arabika

Sekitar 70% dari produksi kopi di dunia adalah arabika, sementara penghasil terbesarnya adalah Brazil. Arabika biasa tumbuh di ketinggian 1000 hingga 2000 meter dari permukaan laut dan memiliki rasa yang lebih asam dari robusta. Karena itu, arabika lebih banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat.
Rasa arabika dan robusta yang berbeda disebabkan oleh perbedaan zat yang terkandung di dalamnya. Konsentrasi kandungan kopi arabika yang sudah diproses (roasted) adalah sebagai berikut (g/100g):
  • Sukrosa: 4.2
  • Gula Pereduksi: 0.3
  • Polisakarida: 31-33
  • Lignin: 3.0
  • Pectin: 2.0
  • Protein: 7.5-10
  • Kafein: 1.1-1.3
  • Trigonelline: 1.2-0.2
  • Asam Nikotinik: 0.026
  • Trigliserida,
    Sterol/Tocopherol: 17.0
  • Diterpen: 0.9
  • Mineral: 4.5
  • Asam Klorogenat: 1.9-2.5
  • Asam Alifatik: 1.6
  • Asam Quinic: 0.8
  • Melanoidins: 25

2. Robusta

Kopi robusta memenuhi sekitar 28% dari total produksi di dunia. Meski tidak sepopuler arabika, robusta lebih digemari oleh orang Eropa terutama di pagi hari. Rasa robusta cenderung pahit tapi aromanya lebih kuat dan harum dibanding arabika. Negara penghasil robusta terbesar adalah Vietnam.
Tanaman robusta dapat ditanam di ketinggian 400 hingga 800 meter dari permukaan laut.
Konsentrasi kandungan kopi robusta yang sudah diproses (roasted) adalah sebagai berikut (g/100g):
  • Sukrosa: 1.6
  • Gula Pereduksi: 0.3
  • Polisakarida: 37
  • Lignin: 3.0
  • Pectin: 2.0
  • Protein: 7.5-10
  • Kafein: 1.1-1.3
  • Trigonelline: 0.7-0.3
  • Asam Nikotinik: 0.025
  • Trigliserida,
    Sterol/Tocopherol: 11.0
  • Diterpen: 0.2
  • Mineral: 4.7
  • Asam Klorogenat: 3.3-3.8
  • Asam Alifatik: 1.6
  • Asam Quinic: 1.0
  • Melanoidins: 25
Jadi secara garis besar arabika memiliki kandungan kafein dan asam klorogenat yang secara signifikan lebih rendah dari robusta, namun kadar gulanya lebih tinggi. Kafein membuat aroma yang tercium lebih kuat, tapi membawa rasa pahit di lidah. Itu yang membuat kopi arabika terasa tidak sepahit robusta.
Zat yang terkandung seperti kafein, gula, dan asam tidak hanya mempengaruhi rasa, tapi manfaat kopi bagi kesehatan tubuh. Menurut penelitian para ahli, mengkonsumsi minuman ini secara rutin memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.


Manfaat Kopi Hitam bagi Kesehatan

Banyak rumor tentang kopi yang simpang siur di masyarakat mengenai manfaatnya bagi kesehatan. Dari yang baik hingga yang buruk, dari obat kanker hingga penyebab stroke. Hal ini butuh penelitian lebih lanjut, hingga saat ini penelitian masih terus berlangsung. Berikut manfaat kopi bagi kesehatan yang sudah ditemukan oleh para ahli:

1. Meningkatkan Fungsi Otak dan Memperbaiki Mood

Manfaat kopi bagi otak sangat banyak, karena kopi mengandung kafein. Kafein yang terdapat pada kopi dapat membuat otak Anda bekerja lebih baik. Anda dapat mengingat lebih tepat, memproses informasi lebih cepat, dan lebih fokus. Kafein dengan cepat meningkatkan fungsi otak, karena itu rasa kantuk Anda seolah hilang setelah meminumnya.
Kafein, adalah zat stimulan yang paling umum dikonsumsi masyarakat di seluruh dunia. Setelah Anda meminum kopi, kafein yang diserap oleh tubuh Anda akan menghambat hormon adenosin. Dengan terhambatnya adenosin, produksi dopamin dan norepinefrin jadi bertambah. Dopamin mempengaruhi mood sehingga Anda lebih ceria, sementara norepinefrin dapat meningkat denyut jantung Anda.
Meski kafein bersifat stimulan, zat ini tidak berbahaya untuk dikonsumsi karena tidak menyebabkan halusinasi. Tidak seperti kokain atau ekstasi yang lama kelamaan memperburuk fungsi otak, mengkonsumsi kafein dalam batas wajar dapat membuat otak dan mood Anda lebih baik.

2. Stimuli Fungsi Saraf dan Menambah Energi

Kafein, membuat tubuh kita memproduksi ephinephrin, adrenalin dalam darah, sehingga memberi stimulus pada sistem saraf. Kafein meningkatkan metabolisme dalam tubuh dari sebanyak 3-11% lebih baik.
Untuk melakukan proses perubahan ini kafein menggunakan energi dari lemak darah. Karena itu tubuh akan terasa berenergi dan bersemangat.
Manfaat kopi bagi kesehatan saraf dan tubuh sangat banyak, sehingga disarankan minum kopi hitam tinggi kafein sebelum berolah raga. Syaratnya adalah tidak menambah gula, karena gula akan berubah menjadi energi dan membuat lemak darah tidak terbakar sempurna.

3. Meredakan Sakit Kepala

Jika Anda dalam kondisi sakit kepala dan sibuk di waktu yang sama, Anda dapat minum segelas kopi untuk pereda sakit kepala sementara. Kafein yang terkandung dapat membantu mengurangi rasa sakit dari migrain dan sakit kepala ringan akibat peradangan. Saat sakit kepala, pembuluh darah membengkak dan menyebabkan aliran darah tidak lancar, kafein dapat melebarkan aliran darah sehingga rasa sakit dapat berkurang.
Menurut riset yang dilakukan oleh peneliti di Department of Emergency Medicine, Shohadaye Tajrish Hospital pada 2016, kopi aman dikonsumsi bersama dengan obat pereda nyeri seperti acetaminopen, aspirin, atau ibuprofen. Bahkan, mengkonsumsi jenis obat tersebut dengan meminum kopi meningkatkan efektifitas obat hingga 40%.
Studi tentang manfaat kopi dan pemanfaatannya di bidang obat masih terus berlangsung sampai sekarang. Jadi meski banyak potensinya bagi kesehatan, jangan mencampurnya dengan jenis obat lain sebelum ada anjuran ahli.

4. Mencegah Parkinson dan Alzheimer 

Meminum kopi hitam secara rutin dapat mengurangi resiko penyakit neurodegeneratif seperti parkinson dan alzheimer. Penyakit neurodegeneratif hingga saat ini belum bisa diobati dan penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi saraf, perubahan kepribadian, kehilangan memori, hingga demensia. Kedua penyakit ini adalah penyumbang terbesar penderita demensia di dunia.
Sebuah penelitian yang dilakukan National Food and Nutrition Institute, Warsawa, Polandia menunjukan bahwa peminum kopi memiliki 65% resiko lebih kecil menderita alzheimer dan 40% lebih kecil terjangkit parkinson. Penelitian ini sayangnya tidak mencakup peminum kopi decaff atau tanpa kafein, sehingga belum diketahui apakah itu adalah efek dari kafein.

5. Mengurangi Resiko Diabetes Tipe II

Peminum kopi hitam secara rutin memiliki resiko lebih rendah menderita diabetes tipe II. Diabetes tipe II adalah penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kombinasi antara gaya hidup yang kurang sehat dan faktor genetik. Penelitian menunjukkan bahwa peminum kopi rutin memiliki resiko lebih rendah terkena diabetes.
Konsumsi kopi bagi kesehatan memang sangat baik, tapi tetap perhatikan konsumsi gula saat menikmatinya. Minuman ini memiliki rasa pahit alami yang khas dan beberapa orang memilih untuk menambahkan gula. Namun konsumsi gula yang terlalu banyak akan memicu tidak seimbangnya kadar gula dalam darah dan justru menyebabkan diabetes.

Manfaat Kopi Hitam bagi Kecantikan

Kopi bagi kesehatan memang memiliki beragam manfaat saat diminum langsung. Tidak hanya sebagai minuman, biji hitam ini juga dapat dimanfaatkan untuk kecantikan jika digunakan dengan cara yang berbeda. Saat ini sudah banyak produk kecantikan dengan bahan dasar kopi, contohnya parfum, masker, kosmetik, sabun, dan masih banyak lagi.

Pemakaian kopi sebagai bahan dasar kecantikan bukan tanpa sebab. Ia mengandung banyak sekali manfaat serta mudah ditemukan. Jadi untuk Anda yang gemar do it yourself, ada banyak cara perawatan wajah dan tubuh yang bisa Anda pelajari dengan menggunakan bahan yang satu ini.

1. Mengencangkan Kulit Wajah dan Menghilangkan Mata Panda

Mata panda, bekas jerawat, selulit, atau keriput dapat mengurangi kecantikan kulit dan wajah Anda. Seiring bertambahnya umur, tingkat stress, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat membuat kulit semakin mengendur. Kopi memiliki kandungan asam dan kafein yang dapat mengencangkan, menghaluskan kulit, dan menyamarkan bekas jerawat.
Banyak produk yang menggunakan kafein sebagai bahan krim kulit dan wajah. Sifat diuretik membuatnya menjadi pilihan karena membantu membuang kadar air berlebih dan racun yang ada di kulit. Hasilnya, kulit Anda lebih kencang dan halus.

2. Menjaga Kesuburan Rambut

Tidak hanya untuk kulit, memanfaatkan kopi bagi kesehatan rambut marak dilakukan oleh kaum wanita. Dengan menggunakan ampas kopi hitam, kamu bisa menjadikannya masker rambut. Sama seperti kulit, rambut akan terasa lebih halus dan kuat karena racun yang ada di rambut diikat dan dibuang bersama air.
Pemakaian yang teratur akan mengatasi kerontokan rambut Anda secara alami. Kopi juga akan membuat rambutmu lebih berkilau dan memiliki aroma wangi.
Caranya, siapkan bubuk kopi yang sudah digiling, Anda juga bisa memanfaatkan ampas kopi hitam yang tidak tercampur gula atau susu, air panas, dan shower cap.
Pertama, cuci rambut dengan shampo lalu bilas dan keringkan hingga setengah basah. Setelah itu ratakan bubuk atau ampas  ke rambut sambil dipijat halus. Tutupi rambut dengan shower cap selama 30 menit, lalu bilas.

3. Antioksidan dan Mengangkat Sel Kulit Mati

Kopi sangat kaya akan antioksidan yang memiliki fungsi untuk membantu menangkal radikal bebas, polusi, debu, dan panas matahari. Itulah sebabnya kopi banyak dijadikan bahan produk lulur atau masker.
Selain itu bubuk kopi adalah scrub alami yang baik, fungsi scrub adalah untuk mengangkat sel kulit yang sudah mati agar kulit yang kusam kembali terlihat cerah. Memberi kopi pada kulitmu sama dengan memberikan perlindungan dari penuaan dini dan kotoran yang ada di udara.
Membuat scrub sederhana dari bahan dasar kopi sangat mudah, cukup sediakan bubuk kopi dan lidah buaya. Campurkan kedua bahan dan usap merata di kulit sambil melakukan pijatan. Untuk hasil maksimal gunakan setiap hari.




Manfaat Kopi Hijau untuk Suplemen Diet

Tidak hanya kopi hitam, saat ini populer kopi hijau yang dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan efektif sehingga diolah menjadi suplemen diet. Karena itu, kopi hijau populer di kalangan wanita yang ingin menurunkan berat badan. Meski banyak dikonsumsi oleh wanita, kopi hijau memiliki manfaat yang sama baiknya bagi pria dan wanita.
Kini kopi hijau tidak hanya diseduh, namun juga diolah menjadi bermacam jenis produk yang lebih praktis dan enak dikonsumsi, seperti pil dan bubuk kopi instan.

Kopi hijau tidak seperti kopi hitam yang memiliki aroma khas hasil roasting, malah seperti teh yang memiliki aroma daun daunan. Rasa dari kopi hijau juga tidak seenak kopi hitam, karena cenderung pahit dan getir.

Kopi hijau pada dasarnya adalah biji kopi yang tidak di-roast atau dipanggang. Sehingga tidak mengalami perubahan warna dan masih berwarna alami, yaitu hijau muda.
Kopi hijau mengandung kafein, antioksidan, dan asam klorogenat yang berguna untuk pembakaran lemak dan mengatur kadar kolesterol. Asam klorogenat sendiri merupakan senyawa utama yang secara aktif berpengaruh pada penurunan berat badan. Asam ini mengurangi penumpukan lemak di hati, dari makanan, dan meningkatkan produksi hormon adenosin.

Sayangnya, saat pemanggangan, asam klorogenat yang terkandung pada biji kopinya banyak yang terbuang. Karena itu dengan mengkonsumsinya tanpa dipanggang, asam klorogenat dan kafein yang diserap tubuh menjadi lebih banyak.

Tidak hanya bermanfaat untuk penurunan berat badan, senyawa ini membatasi penyerapan karbohidrat di sistem pencernaan tubuh anda. Hasilnya, terjadinya penurunan kadar gula dan produksi insulin dalam tubuh. Sehinga baik untuk mencegah penyakit diabetes.

Dalam sebuah percobaan, 30 orang yang kelebihan berat badan selama 12 minggu mengkonsumsi kopi yang berbeda, yang satu ditambahkan ekstrak asam klorogenat dan satu lagi tidak. Terjadi penurunan berat sebanyak 5,4 pada peminum kopi yang ditambahkan asam klorogenat. Sementara bagi peminum kopi biasa terjadi penurunan berat sebanyak 1,7 kg.

Hingga saat ini riset yang dilakukan mengenai manfaat kopi hijau masih terbatas. Namun, apabila Anda hendak menurunkan berat badan, tidak ada salahnya mencoba diet dengan kopi hijau.

Anjuran Konsumsi


Manfaat Kopi Hijau untuk Suplemen Diet

Tidak hanya kopi hitam, saat ini populer kopi hijau yang dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan efektif sehingga diolah menjadi suplemen diet. Karena itu, kopi hijau populer di kalangan wanita yang ingin menurunkan berat badan. Meski banyak dikonsumsi oleh wanita, kopi hijau memiliki manfaat yang sama baiknya bagi pria dan wanita.
Kini kopi hijau tidak hanya diseduh, namun juga diolah menjadi bermacam jenis produk yang lebih praktis dan enak dikonsumsi, seperti pil dan bubuk kopi instan.
Kopi hijau tidak seperti kopi hitam yang memiliki aroma khas hasil roasting, malah seperti teh yang memiliki aroma daun daunan. Rasa dari kopi hijau juga tidak seenak kopi hitam, karena cenderung pahit dan getir.
Kopi hijau pada dasarnya adalah biji kopi yang tidak di-roast atau dipanggang. Sehingga tidak mengalami perubahan warna dan masih berwarna alami, yaitu hijau muda.
Kopi hijau mengandung kafein, antioksidan, dan asam klorogenat yang berguna untuk pembakaran lemak dan mengatur kadar kolesterol. Asam klorogenat sendiri merupakan senyawa utama yang secara aktif berpengaruh pada penurunan berat badan. Asam ini mengurangi penumpukan lemak di hati, dari makanan, dan meningkatkan produksi hormon adenosin.
Sayangnya, saat pemanggangan, asam klorogenat yang terkandung pada biji kopinya banyak yang terbuang. Karena itu dengan mengkonsumsinya tanpa dipanggang, asam klorogenat dan kafein yang diserap tubuh menjadi lebih banyak.
Tidak hanya bermanfaat untuk penurunan berat badan, senyawa ini membatasi penyerapan karbohidrat di sistem pencernaan tubuh anda. Hasilnya, terjadinya penurunan kadar gula dan produksi insulin dalam tubuh. Sehinga baik untuk mencegah penyakit diabetes.
Dalam sebuah percobaan, 30 orang yang kelebihan berat badan selama 12 minggu mengkonsumsi kopi yang berbeda, yang satu ditambahkan ekstrak asam klorogenat dan satu lagi tidak. Terjadi penurunan berat sebanyak 5,4 pada peminum kopi yang ditambahkan asam klorogenat. Sementara bagi peminum kopi biasa terjadi penurunan berat sebanyak 1,7 kg.
Hingga saat ini riset yang dilakukan mengenai manfaat kopi hijau masih terbatas. Namun, apabila Anda hendak menurunkan berat badan, tidak ada salahnya mencoba diet dengan kopi hijau.

Anjuran Konsumsi

 Meskipun banyak penelitian membuktikan manfaat kopi bagi kesehatan sangatlah baik, berlebihan mengkonsumsi kopi hitam tidaklah baik. Selalu perhatikan konsumsi air putih minimal Anda setiap hari, agar fungsi ginjal Anda tetap terjaga.

Kopi bersifat diuretik dan mengikat, itu sebabnya setelah meminumnya Anda akan terasa ingin kencing setelah dua sampai tiga jam. Perbanyaklah konsumsi air putih untuk mengurangi beban kerja ginjal dan membuat tubuh Anda tidak dehidrasi.
Banyak sekali manfaat kopi bagi kesehatan, jika diminum dengan cara penyajian yang benar. Idealnya minum kopi hitam pahit adalah yang terbaik, karena banyak manfaat untuk kesehatan namun bisa menjadi tidak sehat karena tercampur zat lainnya.
Sayangnya, jenis minuman yang populer seperti kopi susu, kopi hitam manis, latte, cappucino, dan machiato disajikan dengan menggunakan gula atau susu kental manis dalam jumlah banyak. Sehingga, kopi yang memiliki manfaat bagi kesehatan justru berpotensi mengundang penyakit lain.
Batas anjuran konsumsi kopi dalam sehari adalah 3-5 cangkir. Meski sebenarnya batas maksimal konsumsi tiap orang berbeda dan bergantung pada banyak hal seperti pola tidur, berat badan, genetik, dan kebutuhan.
 https://www.sasamecoffee.com/kopipedia/manfaat-kopi-hitam-hijau-kesehatan-kecantikan/

Info pemesanan harga grosir dll  kopi Numani Dampit Coffee :



Mengenal Kopi Wikipedia


Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.[2] Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan tangan [3] kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.[4]
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.[5] Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.[butuh rujukan] Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.[6] Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).[7][8]








    

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Wikipedia
Kandungan Gizi
Kopi
Jumlah Per
100 g
Kalori (kcal) 0
Jumlah Lemak 0 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak tak jenuh ganda 0 g
Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Lemak trans 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 2 mg
Kalium 49 mg
Jumlah Karbohidrat 0 g
Serat pangan 0 g
Gula 0 g
Protein 0,1 g
Kafein 40 mg
Vitamin A0 IUVitamin C0 mg
Kalsium2 mgZat besi0 mg
Vitamin D0 IUVitamin B60 mg
Vitamin B120 µgMagnesium3 m

Jumat, 25 Januari 2019

Gemar Minum Kopi? Begini Tips yang Aman "Ngopi" Selama Bulan Puasa

Gemar Minum Kopi? Begini Tips yang Aman "Ngopi" Selama Bulan Puasa

Lutfi Fauziah - Selasa, 22 Mei 2018 | 15:11 WIB

Kopi adalah salah satu minuman yang banyak digemari oleh orang Indonesia. Bahkan, sebagian besar orang yang suka kopi pasti sudah punya jadwal ngopi sendiri.

Sayangnya ketika bulan puasa tiba, rutinitas minum kopi tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Jangan khawatir, puasa tidak membuat Anda benar-benar berhenti minum kopi, kok. Hanya saja Anda perlu menyesuaikan waktu minum kopi saat puasa.
 http://nationalgeographic.grid.id/read/13707109/gemar-minum-kopi-begini-tips-yang-aman-ngopi-selama-bulan-puasa?page=2
photo-image by Numani Dampit Coffee

Bagi orang dewasa sehat, tidak ada larangan untuk minum kopi selama bulan puasa. Akan tetapi, Anda tidak bisa sembarangan minum kopi pada saat sahur atau berbuka puasa. Anda perlu mematuhi beberapa aturan aman minum kopi saat puasa.

Kopi mengandung kafein, yaitu zat bersifat stimulan yang memengaruhi kinerja sistem saraf pusat. Zat tersebut bisa menangkal rasa kantuk dan juga meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, kopi juga bersifat antioksidan yang membantu tubuh melawan radikal bebas.

Orang yang biasa minum kopi akan mengalami efek samping jika tiba-tiba tidak minum kopi sama sekali. Efek samping yang sama juga akan muncul jika Anda minum kopi terlalu banyak.

Berhenti minum kopi secara tiba-tiba dan minum kopi terlalu banyak bisa menyebabkan sakit kepala dan badan lemas. Selain karena kandungan kefeinnya, kopi cenderung mengandung gula tambahan yang bisa membuat darah naik cepat melonjak saat puasa. Selain itu, pada sebagian orang kafein bisa memicu naiknya asam lambung (maag).

Tentu Anda tidak ingin hal tersebut terjadi selama Anda berpuasa, bukan? Itulah sebabnya Anda harus memperhatikan kebiasaan minum kopi ini selama puasa. Agar Anda tetap bisa menikmati nikmatnya kopi tanpa puasa terganggu, ikuti panduannya berikut ini.
 
1. Kurangi asupan kafein pada kopi selama bulan puasa
Sebenarnya, mengurangi kebiasaan minum kopi baiknya dilakukan sebelum hari pertama puasa. Namun, bila Anda tidak sempat melakukannya, mengurangi asupan kafein dari kopi bisa dilakukan ketika sudah mulai berpuasa. Hanya saja hal tersebut jadi lebih sulit dan menantang. Namun, mengurangi atau menghentikan asupan kafein harus dilakukan perlahan, bukan tiba-tiba. Ini berguna untuk meminimalisir munculnya efek samping.


Dilansir dari Cleveland Clinic Abu Dhabi, dosis aman kafein dalam sehari adalah 400 miligram untuk orang dewasa. Ini setara dengan 2-3 cangkir kopi hitam. Namun, dosis ini dianjurkan bagi orang yang jadwal makannya teratur, bukan yang sedang berpuasa. Kalau Anda berpuasa, sebaiknya kurangi lagi asupan kafeinnya hingga 200-300 miligram.

Bila Anda terbiasa minum tiga cangkir kopi sehari, maka sekarang Anda harus mengakali supaya bisa bertahan hanya dengan secangkir kopi. Caranya, pakai gelas kopi yang ukurannya lebih kecil sehingga jumlah kopi yang Anda minum berkurang.


2. Minum kopi di waktu yang tepat
Kapan saja biasanya Anda minum kopi? Pagi, siang, atau sore? Ingat, selama berpuasa Anda tidak bisa minum kopi pada waktu-waktu tersebut. Anda hanya bisa minum kopi dari waktu berbuka puasa sampai imsak.

Selain bersifat stimulan, kopi juga bersifat diuretik. Ini menyebabkan produksi urine lebih banyak sehingga berisiko mengakibatkan dehidrasi. Jika Anda minum kopi saat sahur, rasa kopi yang kental di mulut bisa membuat Anda cepat haus. Selain itu, sifatnya yang diuretik dikhawatirkan bisa membuat Anda dehidrasi. Oleh karena itu, minum kopi saat sahur bukanlah waktu yang tepat.

Sebaiknya Anda minum kopi satu atau dua jam setelah berbuka. Bila Anda minum kopi sesaat setelah berbuka dengan kondisi perut masih kosong, dinding perut Anda bisa iritasi. Jadi, pastikan dulu perut Anda sudah terisi makanan sebelum minum kopi.

Akan tetapi, minum kopi dua jam setelah berbuka bisa jadi terlalu dekat dengan jam tidur sebagian orang. Kalau Anda minum kopi jam 8 malam dan Anda tidur jam 10, bisa jadi siklus tidur Anda terganggu dan Anda tidak bisa tidur nyenyak. Maka itu, usahakan untuk tidak minum kopi di atas jam 8 malam dan jangan minum terlalu banyak.

3. Pilih jenis kopinya
Saat ini sudah tersedia kopi decaf (juga disebut kopi tanpa kafein), yaitu kopi yang mengandung lebih sedikit kafein, sekitar 94-98 persen kafeinnya telah dihilangkan. Anda bisa mengganti kopi biasanya dengan kopi jenis ini. Kandungan kafein pada kopi decaf berbeda-beda, tergantung pada biji-bijian yang digunakan.

Dilansir dari Hufftington Post, sebuah studi tahun 2006 oleh para ahli dari University of Florida mengungkapkan bahwa Anda perlu minum 5-10 cangkir kopi decaf untuk merasakan efek yang sama dengan kopi berkafein pada umumnya.


Source : hellosehat.com
Penulis : Lutfi Fauziah
Editor : Gregorius Bhisma Adinaya  

http://nationalgeographic.grid.id/read/13707109/gemar-minum-kopi-begini-tips-yang-aman-ngopi-selama-bulan-puasa?

 Info Pemesanan, stock , harga, grosir dll  Numani Dampit Coffee:
 
 

Jenis Kopi Yang Sering Diminum Ternyata Menggambarkan Kepribadian Anda


Jenis Kopi yang Sering Diminum Ternyata Menggambarkan Kepribadian Anda

Loretta Novelia Putri - Selasa, 6 November 2018 | 14:03 WIB

Nationalgeographic.co.id - Saat ini, semakin banyak orang di dunia yang meminum kopi. Baik sekadar teman begadang atau sudah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup. Pecinta kopi juga semakin selektif dalam memilih jenis kopi yang akan diminum. Hal itulah  yang membuat varian rasa dan jenis kopi semakin beragam.
Menariknya, pemilihan kopi yang sering diminum ternyata dapat menunjukkan kepribadian seseorang. Bahkan, sudah ada beberapa penelitian terkait hal tersebut. Berikut beberapa kepribadian menurut jenis kopi favorit:
image-photo by Numani Dampit Coffee
 Pecinta  jenis kopi yang memiliki rasa pahit, kental dan sarat kafein ini, merupakan seseorang yang pekerja keras, mempunyai tipe sebagai pemimpin dan mengerti bagaimana cara untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Ekstrak yang terdapat dalam kopi tersebut mampu membuat tubuh terjaga secara instan sehingga cocok dikonsumsi bagi orang-orang yang memiliki cukup banyak aktivitas.
Selain itu, karakteristik dari peminum jenis kopi espresso ini juga digambarkan sebagai seseorang yang percaya diri dan pandai multitasking.

Double Espresso
Penyuka jenis kopi ini, sama pekerja kerasnya dengan peminum espresso. Namun, orang-orang yang gemar meminum double espresso ini cenderung lebih mengandalkan logika.

Latte
Segelas kopi latte memang cocok untuk menemani bersantai. Pecinta jenis kopi yang satu ini pun biasanya termasuk pribadi yang menyenangkan dan gemar dengan kenyamanan.
Selain itu, penggemar latte juga memiliki kepribadian yang sangat perhatian. Mereka suka membuat senang orang lain dan lebih sering menjaga keluarga dan temannya daripada dirinya sendiri.
Penyuka latte tidak suka terburu-buru. Ketika mengambil keputusan, pecinta jenis kopi ini akan cenderung lebih santai dibandingkan pecinta jenis kopi espresso.

Cappuccino

Cappuccino merupakan kopi espresso yang ditambah dengan campuran susu. Perpaduan kopi espresso dan susu menghasilkan warna cokelat yang mirip dengan pakaian biarawan Capuchin, maka dari itu jenis kopi ini dinamakan cappuccino.
Pecinta jenis kopi ini digambarkan sebagai pribadi yang optimis dan sedikit sensitif. Selain itu, mereka juga sangat suka bersosialisasi dan menikmati waktu berkumpul bersama teman dan keluarga. Mereka juga termasuk orang yang santai dalam menghadapi suatu hal.

Frappucino
Kopi ini bisa dikatakan sebagai  varian yang paling modern dan kekinian. Bahkan, beberapa gerai kopi meraciknya dengan campuran sirup dan disajikan dalam keadaan yang dingin.
Pecinta jenis kopi ini merupakan pribadi yang penuh energi dan memiliki jiwa petualang di dalam diri mereka. Mereka juga gemar bersenang-senang dan cenderung spontan dalam melakukan sesuatu. Penggemar jenis kopi Frappuccino cenderung menyukai tantangan dan mencoba hal-hal yang baru.

Kopi Hitam
Pecinta kopi hitam digambarkan sebagai seseorang yang sederhana, keras kepala, sangat berterus terang dan senang dengan gaya hidup yang minimalis. Penggemar kopi jenis ini juga sangat senang dengan pengalaman yang penuh tantangan.
Kebanyakan dari mereka merupakan seseorang yang pendiam dan tenang. Namun, suasana hatinya sering kali naik turun atau sedikit moody.
Selain itu, pribadi yang kerap mengonsumsi kopi hitam juga tidak suka dengan omong kosong. Mereka lebih memilih untuk berbicara langsung pada inti masalah dan cenderung menghindari berbagai situasi negatif, terutama yang mengundang konflik.

 
Source : Dari berbagai sumber
Penulis : Loretta Novelia Putri
Editor : Gita Laras Widyaningrum

http://nationalgeographic.grid.id/read/13969321/jenis-kopi-yang-sering-diminum-ternyata-menggambarkan-kepribadian-anda? 

Info harga, stock, harga, grosir dll  Numani Dampit Coffee:

Jual 100% Kopi Robusta Dampit Khas Malang Jawa Timur

Kopi Robusta Dampit Khas Malang By lintaskopi / Category Artikel / May 12, 2017 Kopi merupakan salah...